MAKALAH
“BUDAYA GOTONG ROYONG DESA BALI, SUKODADI-LAMONGAN”
Disusun oleh:
FATMA
DINDA RUSDIANA (15031016)
Dosen
Pembimbing:
Dr.
H. Sugeng Utomo, M. Pd
Matematika
IA Pagi
FKIP
Unisda-Lamongan
Jl.
Airlangga No. 03 Sukodadi Lamongan
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas menyusun
makalah yang berjudul “BUDAYA GOTONG ROYONG DESA BALI, SUKODADI-LAMONGAN” dengan
lancar.
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
menjadi panutan kita hingga akhir zaman.
Kami yakin
dalam penyusunan makalah ini, tidak akan dapat kami selesaikan tanpa bantuan
dari semua pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Akhirnya
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, ini karena
keterbatasan kemampuan kami, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Sukodadi, 05 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB I .
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A.
LATAR BELAKANG .........................................................................................................4
B.
RUMUSAN
MASALAH.....................................................................................................4
C.
TUJUAN PEMBAHASAN..................................................................................................4
BAB II.
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A.
PENGERTIAN GOTONG ROYONG.................................................................................5
B.
KEGIATAN GOTONG ROYONG DI DESA BALI..........................................................5
C.
MANFAAT GOTONG ROYONG......................................................................................7
BAB III.
PENUTUP...............................................................................................................................8
A.
KESIMPULAN....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................9
BAB
II
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sudah menjadi rahasia umum bahwa
perilaku gotong royong yang dimiliki bangsa Indonesia sebenarnya sudah sejak
dahulu kala. Hal tersebut didapatkan dari berbagai referensi yang terkait
dengan kehidupan generasi pendahulu yang senantiasa mengedepankan perilaku
gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai bahan perenungan bahwa
perilaku gotong royong merupakan sebuah manifestasi dari kepribadian bangsa
Indonesia dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam berbagai sendi
kehidupan bermasyarakat. Secara tidak langsung, perilaku gotong royong yang
dimiliki masyarakat Indonesia ini dapat mulai tumbuh dari kita sendiri dan pada
akhirnya berpotensi sebagai ekspresi perilaku dari masyarakat Indonesia.
Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa
perilaku gotong royong dapat diekspresikan dalam berbagai sendi kehidupan
bermasyarak saat ini, maka bukan berarti sesuatu yang mudah untuk senantiasa
melestarikannya. Seiring dengan perkembangan waktu yang senantiasa berjalan,
maka perilaku gotong royong yang dimiliki masyarakat dari berbagai lapisan,
mulai lapisan atas, menengah, dan bawah sekarang terlihat mulai adanya indikator
memudarnya perilaku gotong royong tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian gotong royong?
2.
Bagaimana kegiatan gotong royong di Desa Bali,
Sukodadi-Lamongan?
3.
Apa manfaat kegiatan gotong royong?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1.
Untuk mengetahui pengertian gotong royong
2.
Untuk mengetahui bagaimana kegiatan gotong royong di
Desa Bali, Sukodadi-Lamongan
3.
Untuk mengetahui manfaat kegiatan gotong royong
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gotong Royong
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan
secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat
berjalan dengan lancar, mudah dan ringan. Gotong royong juga sangat
sesuai dengan ajaran islam, Islam menginginkan umatnya saling mencintai,
menyayangi dan saling berbagi, itu sangat sejalan dengan prinsip gotong
royong. Semangat gotong royong dalam islam juga bisa dijadikan
ukuran keimanan seseorang, dalam hal ini Rasulallah SAW. Bersabda dalam hadist
yang di riwayatkan Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasai:
“Tidak beriman salah seorang diantara kamu sampai ia
mencintai saudaranya sama dengan mencintai dirinya sendiri”.
Sesama muslim adalah saudara, jadi antar sesama muslim
kita wajib saling mengasihi, saling tolong menolong dan bekerja sama dalam hal
kebaikan(Gotong Royong). Dengan landasan cinta, seorang muslim menjadi
penolong bagi muslim yang lain.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara bergotong
royong antara lain pembangunan fasilitas umum dan membersihkan lingkungan sekitar.
Sikap gotong royong itu seharusnya dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan
masyarakat baik di kota maupun di pedesaan. Karena, dengan adanya kesadaran
setiap elemen atau lapisan masyarakat melakukan setiap kegiatan dengan cara
bergotong royong. Dengan demikian segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat
lebih mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut
akan semakin lancar dan maju. Bukan itu saja, tetapi dengan adanya kesadaran
setiap elemen atau lapisan masyarakat dalam menerapkan perilaku gotong royong
maka hubungan persaudaraan atau silaturahim akan semakin erat.
B. Kegiatan Gotong Royong di Desa Bali
Sudah sejak jaman dulu bangsa kita menjalankan sistem kerja masal “GOTONG ROYONG” dalam kegiatan –
kegiatan pembangunan. Baik pembangunan untuk sarana umum ataupun pembangunan
untuk pribadi. Banyak sekali contoh – contoh yang masih bisa kita lihat dan
kita saksikan sampai sekarang. Terutama di daerah – daerah pedesaan mereka
bekerja secara bergotong royong
dalam pembangunan Balai Desa, Masjid, Saluran irigasi, Rumah, Menanam padi,
Perbaikan jalan, dan banyak lagi kegiatan lainnya yang dikerjakan secara
bersama – sama tanpa ada imbalan yang mereka terima karena mereka melakukannya
secara ikhlas.
Tradisi
yang masih dijunjung tinggi oleh warga Desa Bali adalah gotong royong yang
melibatkan semua rukun tetangga, yakni pindahan rumah yang diangkat oleh banyak
orang, rumah yang digotong masih dari bangunan sederhana terbuat dari
kayu. Jika bangunan rumah yang terbuat dari kayu itu berat maka digotong
bersama akan terasa ringan karena kebersamaan yang selalu erat dalam masyarakat
Desa Bali. Tradisi ini hingga saat ini masih ada. Selain itu, ketika ada salah seorang warga yang
punya hajatan (Pernikahan ataupun Khitanan), maka para warga yang lain (para
lelaki) saling bergotong royong dan bahu-membahu mendirikan tarub (Pasang
Tarub), sementara para ibu (wanita) membantu di dapur menyiapkan makanan dan
minuman untuk para lelaki yang sedang gotong royong tersebut.
Penduduk desa yang masih sangat kental dengan rasa
kekeluargaan dan rasa persaudaraan. Mereka guyub rukun, masih dan terus
melaksanakan dan menjalankan budaya dan cara kerja yang sudah sekian ratus
tahun terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup mereka. Mereka
bahu – membahu saling membantu antar sesama warga desa. Mereka bekerja dengan
semangat dan tanpa pamrih , para lelaki bekerja bersama – sama menyelesaikan
pembangunan yang direncanakan, sedangkan para ibu membantu di dapur menyiapkan
makanan dan minuman untuk para lelaki yang sedang bekerja Gotong Royong.
C. Manfaat Gotong Royong
Gotong Royong sebuah
system kerja (Semut) yang patut
untuk kita pertahankan dan kita teruskan pada era sekarang ini. Tidak hanya
bagi warga desa saja yang bisa melakukan gotong royong , warga kotapun tentunya
harus bisa dan bahkan lebih baik. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan bagi yang
tinggal di perkotaan, membangun poskamling, membersihkan parit, membangun
tempat ibadah, menjaga kebersihan dan masih banyak lagi kegiatan yang lainnya.
Masalah waktu bisa kita laksanakan pada saat hari libur.
Ketua RT dan Ketua RW sangat berperanan sekali dalam
kegiatan gotong royong dilingkunganya. Merekalah tokoh masyarakat dan motor
penggerak kegiatan – kegiatan kemasyarakatan sehingga orang-orang yang bekerja
akan merasa lebih semangat. Dan kita semua akan mendapatkan manfa’at lain yang
dari kegiatan gotong royong ini. Di antaranya :
1.
Pekerjaan selesai dengan
cepat tanpa harus mengeluarkan biaya ataupun kas RT/RW, dan jika
berupa pembangunan fisik gedung akan sangat menghemat anggaran , karena biaya
untuk tenaga kerja berkurang dengan adanya Gotong Royong.
2.
Tanpa terasa persaudaraan
dan kebersamaan sesama warga semakin erat, yang pejabat kenal dengan tetangga
yang pekerja/buruh, yang pedagang kenal dengan yang bekerja sebagai sopir, yang
kaya kenal dengan yang miskin, begitu juga sebaliknya.
3.
Keamanan lingkungan semakin
terjamin, dengan
rasa persaudaraan dan kebersamaan serta saling kenal diantara warga tentunya
jika ada pendatang baru ataupun ada tamu asing yang mencurigakan tentu warga
akan cepat mengetahuinya.
4.
Ketentraman
dan kedamaian, akan diperoleh jika antar sesama warga saling peduli dan
saling membantu dengan sesama warga lainya.
5.
Gotong royong
tidak mengenal perbedaan, sehingga ketika di laksanakan semua akan
terasa sama.
Tentu kita semua berharap bisa hidup dan tinggal di
lingkungan yang tentram dan damai. Gotong Royong merupakan salah satu cara yang
efektif dan mudah untuk mencapai keadaan itu, diantara cara-cara yang
lain. Untuk itu marilah kita semua budayakan gotong royong dari
sekarang agar manfaat-manfaat di atas dapat kita rasakan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan
secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat
berjalan dengan lancar, mudah dan ringan. Gotong royong juga sangat
sesuai dengan ajaran islam, Islam menginginkan umatnya saling mencintai,
menyayangi dan saling berbagi, itu sangat sejalan dengan prinsip gotong
royong.
Banyak sekali contoh – contoh yang masih bisa kita
lihat dan kita saksikan sampai sekarang. Terutama di daerah – daerah pedesaan
mereka bekerja secara bergotong royong
dalam pembangunan Balai Desa, Masjid, Saluran irigasi, Rumah, Menanam padi,
Perbaikan jalan, dan banyak lagi kegiatan lainnya yang dikerjakan secara
bersama – sama tanpa ada imbalan yang mereka terima karena mereka melakukannya
secara ikhlas.
DAFTAR
PUSTAKA
Andrain, Harles 1992. Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial.Yogyakarta: Tiara Wacana.
Ditjen Diknasmen.2004. Pelajaran Pengetahuan Sosial Kelas IX
. Jakarta: Depdiknas.
Louer, H. Robert. 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Puskur. 2009. Pengembangan dan
Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa. Jakarta: Pedoman.