Jumat, 31 Maret 2017

Budaya Gotong Royong



MAKALAH
“BUDAYA GOTONG ROYONG DESA BALI, SUKODADI-LAMONGAN”



Disusun oleh:
FATMA DINDA RUSDIANA (15031016)
Dosen Pembimbing:
Dr. H. Sugeng Utomo, M. Pd

Matematika IA Pagi
FKIP Unisda-Lamongan
Jl. Airlangga No. 03 Sukodadi Lamongan



KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirobbil’alamin Puji Syukur kami panjatkan  kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas menyusun makalah yang berjudul “BUDAYA GOTONG ROYONG DESA BALI, SUKODADI-LAMONGAN” dengan lancar.
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan kita hingga akhir zaman.
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini, tidak akan dapat kami selesaikan tanpa bantuan dari semua pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, ini karena keterbatasan kemampuan kami, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.





Sukodadi, 05 Maret 2016






Penulis










DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB I . PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A.     LATAR BELAKANG .........................................................................................................4
B.     RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................4
C.     TUJUAN PEMBAHASAN..................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A.     PENGERTIAN GOTONG ROYONG.................................................................................5
B.     KEGIATAN GOTONG ROYONG DI DESA BALI..........................................................5
C.     MANFAAT GOTONG ROYONG......................................................................................7
BAB III. PENUTUP...............................................................................................................................8
A.     KESIMPULAN....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................9


















BAB II
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Sudah menjadi rahasia umum bahwa perilaku gotong royong yang dimiliki bangsa Indonesia sebenarnya sudah sejak dahulu kala. Hal tersebut didapatkan dari berbagai referensi yang terkait dengan kehidupan generasi pendahulu yang senantiasa mengedepankan perilaku gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai bahan perenungan bahwa perilaku gotong royong merupakan sebuah manifestasi dari kepribadian bangsa Indonesia dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat. Secara tidak langsung, perilaku gotong royong yang dimiliki masyarakat Indonesia ini dapat mulai tumbuh dari kita sendiri dan pada akhirnya berpotensi sebagai ekspresi perilaku dari masyarakat Indonesia.
Sebagaimana dinyatakan di atas bahwa perilaku gotong royong dapat diekspresikan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarak saat ini, maka bukan berarti sesuatu yang mudah untuk senantiasa melestarikannya. Seiring dengan perkembangan waktu yang senantiasa berjalan, maka perilaku gotong royong yang dimiliki masyarakat dari berbagai lapisan, mulai lapisan atas, menengah, dan bawah sekarang terlihat mulai adanya indikator memudarnya perilaku gotong royong tersebut.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian gotong royong?
2.      Bagaimana kegiatan gotong royong di Desa Bali, Sukodadi-Lamongan?
3.      Apa manfaat kegiatan gotong royong?

C.    TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Untuk mengetahui pengertian gotong royong
2.      Untuk mengetahui bagaimana kegiatan gotong royong di Desa Bali, Sukodadi-Lamongan
3.      Untuk mengetahui manfaat kegiatan gotong royong




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Gotong Royong
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan. Gotong royong juga sangat sesuai dengan ajaran islam, Islam menginginkan umatnya saling mencintai, menyayangi dan saling berbagi, itu sangat sejalan dengan prinsip gotong royong. Semangat gotong royong dalam islam juga bisa dijadikan ukuran keimanan seseorang, dalam hal ini Rasulallah SAW. Bersabda dalam hadist yang di riwayatkan Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasai:
“Tidak beriman salah seorang diantara kamu sampai ia mencintai saudaranya sama dengan mencintai dirinya sendiri”.
Sesama muslim adalah saudara, jadi antar sesama muslim kita wajib saling mengasihi, saling tolong menolong dan bekerja sama dalam hal kebaikan(Gotong Royong). Dengan landasan cinta, seorang muslim menjadi penolong bagi muslim yang lain.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara bergotong royong antara lain pembangunan fasilitas umum dan membersihkan lingkungan sekitar. Sikap gotong royong itu seharusnya dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan masyarakat baik di kota maupun di pedesaan. Karena, dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat melakukan setiap kegiatan dengan cara bergotong royong. Dengan demikian segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar dan maju. Bukan itu saja, tetapi dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat dalam menerapkan perilaku gotong royong maka hubungan persaudaraan atau silaturahim akan semakin erat.

B.     Kegiatan Gotong Royong di Desa Bali
Sudah sejak jaman dulu bangsa kita menjalankan sistem kerja masal “GOTONG ROYONG” dalam kegiatan – kegiatan pembangunan. Baik pembangunan untuk sarana umum ataupun pembangunan untuk pribadi. Banyak sekali contoh – contoh yang masih bisa kita lihat dan kita saksikan sampai sekarang. Terutama di daerah – daerah pedesaan mereka bekerja secara bergotong royong dalam pembangunan Balai Desa, Masjid, Saluran irigasi, Rumah, Menanam padi, Perbaikan jalan, dan banyak lagi kegiatan lainnya yang dikerjakan secara bersama – sama tanpa ada imbalan yang mereka terima karena mereka melakukannya secara ikhlas.
Tradisi yang masih dijunjung tinggi oleh warga Desa Bali adalah gotong royong yang melibatkan semua rukun tetangga, yakni pindahan rumah yang diangkat oleh banyak orang, rumah yang  digotong masih dari bangunan sederhana terbuat dari kayu. Jika bangunan rumah yang terbuat dari kayu itu berat maka digotong bersama akan terasa ringan karena kebersamaan yang selalu erat dalam masyarakat Desa Bali. Tradisi ini hingga saat ini masih ada. Selain  itu, ketika ada salah seorang warga yang punya hajatan (Pernikahan ataupun Khitanan), maka para warga yang lain (para lelaki) saling bergotong royong dan bahu-membahu mendirikan tarub (Pasang Tarub), sementara para ibu (wanita) membantu di dapur menyiapkan makanan dan minuman untuk para lelaki yang sedang gotong royong tersebut.
Penduduk desa yang masih sangat kental dengan rasa kekeluargaan dan rasa persaudaraan. Mereka guyub rukun, masih dan terus melaksanakan dan menjalankan budaya dan cara kerja yang sudah sekian ratus tahun terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup mereka. Mereka bahu – membahu saling membantu antar sesama warga desa. Mereka bekerja dengan semangat dan tanpa pamrih , para lelaki bekerja bersama – sama menyelesaikan pembangunan yang direncanakan, sedangkan para ibu membantu di dapur menyiapkan makanan dan minuman untuk para lelaki yang sedang bekerja Gotong Royong.



C.    Manfaat Gotong Royong
Gotong Royong sebuah system kerja (Semut) yang patut untuk kita pertahankan dan kita teruskan pada era sekarang ini. Tidak hanya bagi warga desa saja yang bisa melakukan gotong royong , warga kotapun tentunya harus bisa dan bahkan lebih baik. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan bagi yang tinggal di perkotaan, membangun poskamling, membersihkan parit, membangun tempat ibadah, menjaga kebersihan dan masih banyak lagi kegiatan yang lainnya. Masalah waktu bisa kita laksanakan pada saat hari libur.
Ketua RT dan Ketua RW sangat berperanan sekali dalam kegiatan gotong royong dilingkunganya. Merekalah tokoh masyarakat dan motor penggerak kegiatan – kegiatan kemasyarakatan sehingga orang-orang yang bekerja akan merasa lebih semangat. Dan kita semua akan mendapatkan manfa’at lain yang dari kegiatan gotong royong ini. Di antaranya :
1.      Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya ataupun kas RT/RW, dan jika berupa pembangunan fisik gedung akan sangat menghemat anggaran , karena biaya untuk tenaga kerja berkurang dengan adanya Gotong Royong.
2.      Tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin erat, yang pejabat kenal dengan tetangga yang pekerja/buruh, yang pedagang kenal dengan yang bekerja sebagai sopir, yang kaya kenal dengan yang miskin, begitu juga sebaliknya.
3.      Keamanan lingkungan semakin terjamin, dengan rasa persaudaraan dan kebersamaan serta saling kenal diantara warga tentunya jika ada pendatang baru ataupun ada tamu asing yang mencurigakan tentu warga akan cepat mengetahuinya.
4.      Ketentraman dan kedamaian, akan diperoleh jika antar sesama warga saling peduli dan saling membantu dengan sesama warga lainya.
5.      Gotong royong tidak mengenal perbedaan, sehingga ketika di laksanakan semua akan terasa sama.
Tentu kita semua berharap bisa hidup dan tinggal di lingkungan yang tentram dan damai. Gotong Royong merupakan salah satu cara yang efektif dan mudah untuk mencapai keadaan itu, diantara cara-cara yang lain. Untuk itu marilah kita semua budayakan gotong royong dari sekarang agar manfaat-manfaat di atas dapat kita rasakan.



BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan. Gotong royong juga sangat sesuai dengan ajaran islam, Islam menginginkan umatnya saling mencintai, menyayangi dan saling berbagi, itu sangat sejalan dengan prinsip gotong royong.
Banyak sekali contoh – contoh yang masih bisa kita lihat dan kita saksikan sampai sekarang. Terutama di daerah – daerah pedesaan mereka bekerja secara bergotong royong dalam pembangunan Balai Desa, Masjid, Saluran irigasi, Rumah, Menanam padi, Perbaikan jalan, dan banyak lagi kegiatan lainnya yang dikerjakan secara bersama – sama tanpa ada imbalan yang mereka terima karena mereka melakukannya secara ikhlas.



















DAFTAR PUSTAKA

Andrain, Harles 1992. Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial.Yogyakarta: Tiara Wacana.
Ditjen Diknasmen.2004. Pelajaran Pengetahuan Sosial Kelas IX . Jakarta: Depdiknas.
Louer, H. Robert. 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta:  Rineka Cipta.
Puskur. 2009. Pengembangan dan Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa. Jakarta: Pedoman.